March 7

Kontribusi Lulusan FEB UGM

Menjadi lulusan FEB UGM adalah sebuah kehormatan dan kebanggaan yang luar biasa. Dengan fasilitas dan ilmu pengetahuan yang telah dilimpahkan oleh UGM, tentu UGM memiliki harapan yang tinggi bahwa ia akan melahirkan lulusan-lulusan yang dapat menjadi sesorang yang berguna bagi nusa bangsa. Ketika saya lulus nanti, segala yang saya lakukan di dunia kerja merupakan penyaluran hal-hal yang telah saya pelajari di UGM. Pada saat kerja lah saya harus menggambarkan bahwa lulusan UGM memang yang memiliki kualitas terbaik. Tidak hanya dari pengetahuannya yang luas, tetapi secara sifat dapat mencerminkan kebaikan dan mengharumkan nama baik FEB UGM. Salah satu tujuan FEB UGM adalah pengabdian kepada masyarakat yang mampu mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Dengan itu, FEB UGM berharap bahwa lulusannya dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat. Dalam post saya yang satu ini, saya ingin memberikan gambaran  mengenai beberapa hal yang akan saya lakukan untuk berkontribusi di masyarakat ketika saya sudah lulus nanti.

 

Mendirikan Panti Asuhan

Mendirikan panti asuhan merupakan cita-cita saya. Berbuat baik terhadap anak-anak yatim merupakan aktualisasi nilai-nilai agama. Kadar keimanan kita, kadar keislaman kita bahkan nilai dari keseluruhan ibadah-ibadah ritual kita diukur oleh sejauh mana kita telah memberikan perhatian dan perbuatan baik kepada anak-anak yatim. Dalam hadist disebutkan bahwa “Sebaik-baik rumah kaum muslimin, ialah rumah yang ada anak yatim diasuh dengan baik, dan sejahat-jahat rumah kaum muslimin, ialah yang ada anak yatim, yang selalu diganggu dan disakiti hatinya” (HR.Ibnu Majah). Menurut saya, mendirikan panti asuhan merupakan investasi dunia akhirat yang akan menjadi penerus amal yang terus mengalir bagi kehidupan kelak.

 

Tujuan saya dari mendirikan panti asuhan adalah untuk (1) membantu anak yatim piatu agar dapat menyelesaikan pendidikan formalnya sesuai dengan jenjang pendidikannya; (2) membantu para yatim piatu agar dapat memiliki keterampilan yang memadai agar kelak menjadi pribadi yang mandiri dan dapat menjadi bermanfaat untuk nusa dan bangsa; (3) memberikan bimbingan dan pembinaan kepada para yatim piatu agar menjadi pribadi-pribadi yang cerdas, memiliki akhlak yang baik, jujur dan amanah, bertanggung jawab terhadap diri dan lingkungannya serta agama.

 

Konsep panti asuhan yang ingin saya dirikan adalah yang bernuansa modern, tetapi tidak menghilangkan atau meminimalisir nilai-nilai keagamaannya. Saya ingin menyediakan fasilitas boarding dengan program pemberian beasiswa untuk menjalankan sekolahnya, memberikan bimbingan keagamaan bagi para santrinya, dan mengasah keterampilan-keterampilannya. Agar para santri dapat menjadi pribadi yang mandiri, keterampilan yang ingin saya tekankan adalah kemampuannya untuk berwirausaha. Karena saya merupakan lulusan FEB UGM, saya ingin menyalurkan ilmu pengetahuan yang sudah pernah saya dapatkan di FEB UGM mengenai cara berbisnis yang baik (“baik” dalam output maupun prosesnya) kepada para santri saya agar dapat menjadi sosok yang mandiri.

 

Menjadi Diplomat

Dari saya SD melihat Ibu saya menjadi diplomat, saya tau bahwa saya juga ingin menjadi seorang diplomat. Saya ingin mewakili Indonesia dan menjadi cerminan yang baik tentang masyarakat Indonesia. Saya ingin terus-menerus memperbaiki diri saya sendiri, baik akhlak maupun pengetahuan agar ketika saya sudah menjadi diplomat nanti saya tidak akan memberi pandangan yang buruk kepada orang di mancanegara. Kesejahteraan masyarakat tidak hanya bisa didapatkan dari keharmonisan antar warga saja, tetapi dengan keharmonisan antar negara. Semakin banyak dipandang baik oleh negara lain, negara lain akan selalu memberikan dukungan yang baik untuk Indonesia. Alangkah indahnya selalu memiliki uluran tangan ketika sedang menghadapi masalah dan dapat memberikan uluran tangan ketika negara lain menghadapi masalah. Diplomat merupakan gerbang utama untuk membuka peluang baru bagi Indonesia untuk memelihara hubungan persahabatan antara kedua negara.

Seorang diplomat harus memiliki salah satu karakter utama yakni memiliki mental melayani masyarakat. Artinya,  seorang diplomat haru memiliki kepekaan terhadap masalah kemasyarakatan dan kebangsaan dan memiliki komitmen yang tinggi untuk memperjuangkan kepentingan bangsanya dalam hubungan antarbangsa.

 

Volunuteer menjadi Pendonor Darah

Tiap harinya rumah sakit pasti akan membutuhkan darah untuk memenuhi kebutuhan pasiennya. Sedangkan, seringkali rumah sakit stok darahnya terbatas sehingga mengharuskan pasien untuk membeli beberapa kantong darah dari instansi lain, atau harus mencari-cari volunteer yang dengan senang hati mendonorkan darahnya. Menjadi pendonor darah rutin adalah cara simpel saya agar dapat membantu masyarakat di luar sana yang sedang memerlukan bantuan. Donor darah sangat bermanfaat bagi orang lain, maupun saya sendiri. Untuk mendonor darah tidak menghabiskan waktu maupun biaya. Alangkah indahnya dapat memberikan harapan lagi bagi masyarakat yang mungkin harapan tersebut sudah nyaris hilang.

Donor darah nyatanya tak hanya bermanfaat bagi sang penerima (resipien) semata. Sang pendonor pun mendapat manfaat yang luar biasa dari melakukan donor darah secara rutin. Setidaknya hal tersebut telah terbukti secara medis dan disetujui oleh banyak ahli. Hasil penelitian membuktikan, pendonor darah nantinya akan merasakan kualitas hidup yang meningkat dari sebelumnya. Bagi penerima tentu saja dia bisa tertolong nyawanya akibat kondisi tertentu yang memaksanya mendapat transfusi darah. Donor darah akan sangat membantu menyelamatkan nyawa orang lain yang membutuhkan donor, terlebih yang sedang sekarat serta membutuhkan operasi mendadak. Sangat penting untuk Beramal dan beribadah untuk menambah pahala dunia dan akhirat. Berikut merupakan beberapa manfaat yang dapat saya dapatkan ketika menjadi pendonor:

  1. Melindungi jantung;
  2. Menurunkan resiko terkena kanker;
  3. Membantu menurunkan level zat besi dalam darah;
  4. Pembaharuan sel-sel darah secara rutin;
  5. Pemeriksanaan kesehatan gratis;
  6. Mendapatkan pemeriksaan analisis darah secara gratis;
  7. Membakar kalori secara teratur;
  8. Keadaan psikologis lebih stabil;
  9. Mencegah penuaan dini;

 

Sangat indah bukan menjadi harapan seseorang dalam hidupnya? Dengan mendonor darah, kita tidak hanya membantu menyelamatkan nyawa seseorang, namun juga membantuk tubuh untuk tetap sehat. Setiap tetes darah sangat berarti untuk seseorang di luar sana. Maka dari itu, saya ingin berkontribusi kepada masyarakat dengan gerakan kecil saya ini agar masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang sehat. Tidak hanya ingin menjadi pendonor, saya ingin menjadi duta donor darah (apabila hal tersebut ada), saya ingin mengiklankan dan mendorong masyarakat sekitar untuk rutin mendonor darahnya. Harapan saya dengan gerakan kecil saya dapat memotivasi orang lain untuk melakukan hal yang sama, sehingga rumah sakit tidak lagi minim stok kantong darah.

 

Mungkin mulai dari tiga hal diatas yang saya rencanakan untuk setelah saya lulus nanti. Masih banyak banget cara yang dapat saya lakukan untuk berkontribusi kepada masyarakat untuk melahirkan bangsa yang sejahtera, aman, dan sentosa.  Harapannya, dengan aksi-aksi kecil saya tersebut, saya dapat memberikan cerminan untuk masyarakat bahwa lulusan UGM tidak hanya pintar dalam pengetahuannya saja, tetapi pintar secara akhlak. Bismillah, semoga saya dapat mencapai cita-cita saya yang sudah saya tulis di atas dan semoga bisa mendorong kalian semua untuk menjadi yang terbaik untuk kesejahteraan masyarakat dan mengharumkan almamater kita semua. God bless us all!:)


Copyright 2021. All rights reserved.

Posted March 7, 2017 by dinda.embun.l in category "Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published.